Daftar Blog Saya

Senin, 01 Desember 2025

TERTUJU PADAMU

Hanifah Nur Azizah


Mentari pagi di Palembang terasa lebih terik dari biasanya, mungkin karena hatiku sedang membara. ”Tertuju Padamu,” bisikku lirih, menatap layar ponsel yang menampilkan fotomu. Kamu seorang siswa SMA kelas 12 di SMA Plus Negeri 17 Palembang, dengan   senyum menawan dan mata yang selalu membuat penasaran. Aku, seorang siswi semester pertama di Aqu-lu el-Muqoffa, merasa seperti remaja yang baru mengenal cinta, tapi… ini memang sedikit berbeda dari kisah cinta yang pernah aku alami sebelumnya.

Anehnya, kita tidak pernah benar-benar berkomunikasi. Hanya aku yang mengagumimu dalam kedamaian, mencari tahu tentangmu melalui akun Instagram pribadimu dan teman-temanmu. Mungkin ini terdengar seperti obsesi, tapi saat ini aku belum bisa mengendalikan hatiku sendiri.

Teman-temanku telah menjadi saksi bisu dari kegilaanku ini. Mereka rata-rata lajang, dan entah kenapa, mereka justru mendukungku untuk terus maju. “Mengejar seseorang yang kita cintai itu memang hak kita sendiri, jadi semangat ya… kalo dapat jangan lupa traktis, tapi kalo gak dapat ikut senyum ya…,” ucap salah satu temanku.

Suatu malam aku dan dua temanku, Nabil dan Aisha sedang bermain chelens, siapa yang kalah maka telepon salah satu pengikut di Instagram. Saat di posisiku yang kalah, mereka semua setuju agar aku menelpon dia, ”Zahfran”, asli deg-degan banget. Aku berharap tidak diangkat, tapi tak kusangka malah diangkatnya, namun dengan cepat aku langsung memutuskan sambungan telepon. Aisha dan Nabil merasa aku berbuat tidak adil pada mereka, sehingga pada chelens kedua aku disuruh untuk mengirim pesan kepada Zahfran, bunyinya : "Semoga mimpi indah".

Keesokan harinya, aku membuka Instagram dengan sedikit gugup dan rasa takut yang bercampur dengan sebuah harapan. Tidak ada balasan. Kecewa? Tentu saja. Aku merasa balon yang ditiup tinggi-tinggi, lalu tiba-tiba meletus.

Aku menceritakan semuanya kepada temanku saat mereka bertanya, ”Bagaimana hasilnya Zah?”

Setelah aku  selesai bercerita Alsha bilang, ”Ihhh sabar ya… nanti kita main lagi.” Nabil juga tertawa. Dalam hatiku, ”Dasar teman laknat, lihat saja, akan aku balas Alsha sama Khoiri dan Nabil sama Anka.

Sampai saat ini aku masih menantinya walaupun tidak ada kepastian, aku masih gila di sana, aku senang dengan dia yang pintar dalam segala hal. Teman-temanku hanya menenangkan kepala saat aku salah tingkah di dekatnya dan galau juga karenanya, Aku suka alur cintaku yang sekarang. Untuk menemukan jawaban : Siapa wanita yang selalu dia maksud dalam storynya.

Nanti, kutunggu Zahfran tamat dari sekolahnya.

Tidak ada komentar: